ORGANISASI PURNA PASKIBRAKA
INDONESIA
DAFTAR ISI
BAB I
LATAR BELAKANG . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . 4
BAB II
PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . 5
BAB III
KESIMPULAN . . . . . . . . . . . .
. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . 12
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya
milik Allah Swt. yang telah memberikan begitu banyak limpahan nikmat sehingga
di antara nikmat-Nya tersebut saya (penulis) dapat menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah dalam rangka nenuntut ilmu.
Shalawat serta
salam tercurahkan kepada baginda kita yang telah menuntun umatnya dari zaman
jahiliah menuju zaman ilmiah a’ni Nabi besar Muhammad Saw. juga kepada
keluarganya, para sahabatnya, serta sampai kepada kita selaku umatnya hingga
hari kiamat, Amiin.
A. LATAR BELAKANG
Indonesia mempunyai organisasi. Organisasi
merupakan sub dari suatu lembaga. Organisasi itu sendiri adalah kelompok orang
yang secara bersama – sama ingin mencapai tujuan yang sama, pada hakikatnya
organisasi adalah adanya orang – orang yang usahanya harus dikoordinasikan
tersusun dari sejumlah sub system yang saling berhubungan dan saling berkerja
sama atas dasar pembagian kerja, peran dan serta mempunyai tujuan
tertentu.
BAB
I
PENDAHULAN
Bahwa disiplin organisasi Purna Paskibraka Indonesia selanjutnya disebut disiplin organisasi merupakan suatu perangkat tata aturan, system nilai dan atau norma kehidupan organisasi yang harus berlaku baik tersurat maupun tersirat yang wajib ditaati dan dijalankan oleh seluruh anggota, baik pengurus maupun sebagai anggota dalam Purna Paskibraka Indonesia.
Bahwa Sanksi organisasi merupakan suatu tindakan yang diambil oleh organisasi Purna Paskibraka Indonesia berupa hukum baik secara langsung maupun tidak langsung yang dijatuhkan kepada pengurus/anggota Purna Paskibraka Indonesia yang dengan sengaja maupun tidak telah melanggar disiplin organisasi.
Bahwa yang termasuk sebagai pelanggaran disiplin organisasi adalah:
1. Mengganti kewarganegaraan Indonesia dengan
status WNI lainnya.
2. Dengan sengaja maupun tidak bertingkah
laku mencemarkan/merusak/merendahkan martabat dan nama baik serta kewibawaan
PURNA PASKIBRAKA INDONESIA.
3. Dengan sengaja maupun tidak melanggar
ketentuan dalam AD/ART PURNA PASKIBRAKA INDONESIA.
4. Dengan sengaja maupun tidak telah
melakukan tindakan yang secara politis dan materiil merugikan PURNA PASKIBRAKA
INDONESIA.
5. Bagi pengurus PURNA PASKIBRAKA INDONESIA
di semua tingkatan yang tidak memenuhi panggilan dan atau undangan rapat yang
wajib dihadirinya sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu dan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Bahwa keputusan yang menyatakan telah terjadi pelanggaran terhadap disiplin
organisasi diambil dalam suatu rapat pengurus PURNA PASKIBRAKA INDONESIA yang
diadakan untuk itu, setelah terlebih dahulu mengadakan konsultasi dan
koordinasi dengan pihak-pihak tertentu.
PEMBAHASAN
Tentang Purna Paskibraka Indonesia
Pada tahun 1975, sejumlah alumni (purna) Paskibraka tingkat
nasional berkeinginan untuk mendirikan organisasi alumni. Kemudian mereka
menyampaikan keinginan tersebut kepada para pembina di Jakarta. Pembina
menawarkan sebuah nama, Reka Purna Paskibraka (RPP), yang berarti persahabatan
pada alumni Paskibraka. Kemudian digodok lagi menjadi Purna Eka Paskibraka
(PEP), yang berarti wadah berhimpun dan pengabdian para alumni Paskibraka. PEP
DIY resmi dikukuhkan pada tanggal 28 Oktober 1976
Para alumni di Jakarta meneruskan gagasan pendirian RPP, dan di
Bandung berdiri pula Eka Purna Paskibraka (EPP). Ketiga organisasi hanya
terkoordinasi dibawah bidang binmud kanwil depdikbud dan belum membentuk forum
komunikasi di tingkat pusat. Tahun 1980, Direkorat Pembinaan Generasi Muda
(PGM) berinisiatif mendayagunakan potensi alumni berbagai program termasuk
program pertukaran pemuda Indonesia Kanada dan SSEAYP (Kapal Pemuda Asean
Jepang). Organisasi itu bernama Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI). Selain
Jakarta, Bandung, dan Jogya, seluruh Purna Paskibraka digabungkan ke dalam PCMI
sampai dengan tahun 1985.
Sesuai dengan SK Dirjen Diklusepora No.Kep.091/E/O/1985 tanggal 10
Juli 1985, alumni Paskibraka dan pertukaran pemuda dipisahkan. Kemudian
ditetapkan bahwa PPI adalah organisasi binaan yang bersifat regional dan
provinsial, yang berarti organisasi PPI ada di tiap provinsi.
Purna Paskibraka Indonesia didirikan tanggal 21 Desember 1989 di
Cipayung Bogor melalui Musyawarah Nasional I Purna Paskibraka Indonesia adalah
Organisasi Sosial Kemasyarakatan.
TUJUAN ORGANISASI PURNA
PASKIBRAKA INDONESIA
Purna Paskibraka Indonesia mempunyai tujuan :
1. Menghimpun dan membina para anggota agar menjadi warga Negara
Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa
Pancasila, setia dan patuh pada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi
Pandu Ibu Pertiwi.
2. Mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
3. Membina watak, kemandirian dan profesionalisme, memelihara dan
meningkatkan rasa persaudaraan, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan,
mewujudkan kerjasama yang utuh serta jiwa pengabdian kepada bangsa dan negara,
memupuk rasa tanggung jawab dan daya cipta yang dinamis, serta kesadaran
nasional di kalangan para anggota dan keluarganya.
4. Membentuk manusia Indonesia yang memiliki ketahanan mental
(tangguh), cukup pengetahuan dan kemahiran teknis untuk dapat melaksanakan
pekerjaannnya (tanggap ) serta daya tahan fisik / jasmani (tangkas).
Purna Paskibraka Indonesia mempunyai
fungsi :
1. Pendorong dan pemrakarsa
pembaharuan dengan menyelenggarakan kegiatan yang konstruktif sehingga dapat
menjadi pelopor untuk kemajuan bangsa dan Negara.
2. Wadah pembinaan dan
pengembangan potensi anggota sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pengurus Purna Paskibraka Indonesia disusun dengan urutan, yaitu :
1. Pengurus Pusat berkedudukan di Ibukota Negara RI
2. Pengurus Provinsi berkedudukan di Ibukota Provinsi
3. Pengurus Kabupaten/Kota
berkedudukan di Ibukota Kabupaten.
Lambang Purna Paskibraka Indonesia adalah
bunga teratai yang dilingkari rantai berbentuk bulatan dan segi empat berjumlah
16 pasang. Makna dari lambang tersebut adalah:
1. Lambang berupa bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan
berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda
dan pemudi yang tumbuh dari bawah (orang biasa) dari tanah air yang sedang
berkembang dan membangun.
2. Bunga teratai berdaun bunga 3 (tiga) helai tumbuh ke atas (mahkota
bunga), bermakna belajar, bekerja, dan berbakti. Bunga teratai berkelopak 3
(tiga) helai mendatar .
Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air. Rantai persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial, dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.
Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air. Rantai persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial, dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.
secara garis besar, pembagian tugasnya antara lain:
1. Ketua: membuat, melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan dengan bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yang terjadi di
dalam kepengurusan.
2. Wakil Ketua: membantu tugas ketua,
mengkoordinasikan seksi2 dan menggantikan ketua jika berhalangan.
3. Sekretaris: melaksanakan tugas sebagai
seorang sekretaris di paskibra, kalau mau tahu apa pekerjaan sekretaris?
tanyakan ke jurusan sekretaris kelas 2 or kelas 3.
4. Bendahara: melaksanakan tugas sebagai
Bendahara, mau tahu juga apa pekerjaannya? tanyakan juga ke jurusan akutansi
kelas 2 or kelas 3.
5. Seksi-seksi, sebagai pelaksana lapangan
tugas2 yang diberikan ketua:
· Kegiatan: merancang, mempersiapkan dan
mengkoordinir kegiatan yang sudah disepakati.
· Tata adat: menegakkan peraturan adat
paskibra smkn 1 martapura yang telah disepakati.
· Sekretariat: membantu sekretaris dan
menyimpan semua dokumen2 yang dimiliki paskibra.
· Humas: memberikan info tentang paskibra
dan melakukan urusan-urusan ke luar organisasi, tugasnya seperti departemen
penerangan
· Upacara: melatih petugas upacara juika
diminta dan mengkoordinir upacara yang petugasnya adalah paskibra seperti
upacara hari ulang tahun sekolah.
PENGERTIAN PURNA
PASKIBRAKA INDONESIA
Purna Paskibraka Indonesia (PPI) sebagai wadah berkumpulnya para eks Paskibraka telah menjanjikan harapan baru bagi bangsa Indonesia. Hal ini karena organisasi ini mempunyai sistem kaderisasi yang teratur dan berkesinambungan. Program kerja yang terarah, ditambah anggota yang merupakan kader kader pilihan. Sebagian masyarakat mungkin kurang mengetahui eksistensi organisasi ini, walaupun dalam kenyataannya nama Paskibraka mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat.
Purna Paskibraka Indonesia (PPI) sebagai wadah berkumpulnya para eks Paskibraka telah menjanjikan harapan baru bagi bangsa Indonesia. Hal ini karena organisasi ini mempunyai sistem kaderisasi yang teratur dan berkesinambungan. Program kerja yang terarah, ditambah anggota yang merupakan kader kader pilihan. Sebagian masyarakat mungkin kurang mengetahui eksistensi organisasi ini, walaupun dalam kenyataannya nama Paskibraka mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat.
PEMBENTUKAN PASKIBRAKA
Nama H. Mutahar, adalah
seorang komposer musik Indonesia, terutama untuk kategori lagu kebangsaan dan
anak-anak. Lagu ciptaannya yang populer adalah himne Syukur (diperkenalkan
Januari 1945) dan mars Hari Merdeka (1946). Karya
terakhirnya, Dirgahayu
Indonesiaku, menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa itu terjadi beberapa hari menjelang
peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pertama. Presiden
Soekamo memanggil ajudannya, Mayor (Laut) M. Husain Mutahar dan memberi tugas
agar segera mempersiapkan upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1946, di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
MARS PURNA PASKIBRAKA
CIPT : H.DWI PUTRANTO SULAKSONO
CIPT : H.DWI PUTRANTO SULAKSONO
KAMI PURNA PASKIBRAKA INDONESIA
DISELURUH NUSANTARA
KUAT DAN BULAT TEKADKU
BERBAKTI
UNTUK NEGERI
WALAU
TUBUHKU TERLUKA
SEMANGATKU
TETAP MEMBARA
WALAU
RINTANGAN KAN MENGHADANG
TABAH
HINGGA AJAL MENJELANG
REFF:
SATUKAN
LANGKAH TERUS MAJU
DENGAN
TAK MENGENAL WAKTU
SATUKAN
NUSA DAN BANGSA
MENUJU
INDONESIA RAYA
UNTUKMU
INDONESIAKU
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gagasan pengibar
bendera muncul pada tahun 1946. Didirikan oleh (mayor) Husein Mutahar dari
tahun 1967 sampai tahun 1972 nama organisasi ini masih “Pasukan Pengerek
Bendera Pusaka”. Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama
untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari
PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti
bendeRA dan KA berarti PusaKA.
Sumber :
Drs H. Idik Sulaeman, AT, Booklet
Paskibraka 2004